JUDUL : BILANGAN PENYABUNAN
LAPORAN LENGKAP
NAMA : ANDRIAWAN ARISKI
NIS : 124777
KELAS/KELOMPOK : III.A / A.1.1
TANGGAL : 02 septermber 2014
TUJUAN : ·· Mengetahui definisi Bilangan Penyabunan
· Mengetahui prosedur kerja penetapan Bilangan Penyabunan
· Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan
·Mengetahui reaksi yang terjadi
· Mengetahui bilangan penyabunan dalam sampel
minyak goreng.
DASAR PRINSIP :Contoh minyak goreng di sabunkan dengan KOH-Alkohol berlebih. Kelebihan KOH di titar dengan HCl menggunakan Indikator PP.
LANDASAN TEORI :
Angka penyabunan minyak dan lemak
Penentuan Bilangan Penyabunan Minyak/Lemak
Bilangan
penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk menyabunkan satu
gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan
dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan
trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau
lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL
sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Dalam penetapan bilangan penyabunan,
miasalnya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH , yang diukur dengan
hati-hati kedalam tabung dengan buret atau pipet.
Besarnya jumlah ion yang diserap
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap
yang terdapat pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida
dengantingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan mengikat iod dalam jumlah yang
lebih besar. Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan
Untuk
menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau
lemak disabunkan dengan
larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida,
yaitu tiga molekul KOH bereaksi denngan satu molekul minyak atua lemak, larutan
alkali yang tinggi ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang
bereaksi dapat diketahui.
Angka penyabunan menunjukkan berat
molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh sam lemak
berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil,
akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai
berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan
ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan
satu gram lemak atau minyak ( Herina, 2002)
Rumus:
Angka penyabunan
Penentuan
bilangan penyabunan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Pembuatan KOH alkoholis 0,5 N
Ditimbang 6
gram tablet KOH murni, dilarutkan dengan etanol 95% sampai volume
250 ml.
Larutan itu dibiarkan semalam dalam botol tertutup. Kemudian disaring
dan
distandarisasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator pp.
2.
Standarisasi KOH alkoholis 0,5
Diambil 10 ml
KOH alkoholis 0,5 N yang telah dibuat menggunakan pipet ukur,
masukkan dalam
erlenmeyer. Titrasi menggunakan HCl 0,5 N menggunakan
indikator pp.
Titrasi dilakukan tiga kali (triplo).
3.
Penentuan angka penyabunan
Timbang 0,5 –
1,0 gram minyak/lemak, masukkan dalam labu alas bulat volume
100 ml
Tambahkan 50 ml larutan KOH alkoholis 0,5 N yang sudah distandarisasi.
Kemudian
direfluk dengan pemanas sampai larutan menjadi jernih ( + 1,5 – 2 jam).
Setelah refluk
selesai dinginkan dan encerkan sampai 250 ml. Diambil 25 ml
larutan hasil
pengenceran, titrasi menggunakan HCl 0,1 N menggunakan indikator
pp. Titrasi
dilakukan tiga kali.
Angka
Penyabunan
Angka penyabunan atau
bilangan penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan
untuk menyabunkan satu gram lemak atauminyak.Angka penyabunan dapat digunakan
untuk menentukan berat molekulminyak dan lemak secara kasar. Minyak yang
disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berta molekul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan berat molekul besarmempunyai
angka penyabunan relatif kecil.Cara menentukan angka penyabunan adalah sebagai
berikut : minyak ditimbang seberat kurang lebih 5 gram dalam erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan sebanyak 50 ml KOH 0,5 N alkoholik. Sesudah ditutup dengan
pendinginselanjutnya didihkan sampai minyak tersabunkan secara sempurna
ditandaidengan tidak telihat butir-butir lemak atau minyak dalam larutan.
Setelahdidinginkan kemudian dititrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator
PP.Tititk akhir titrasi ditandai dengan tepat hilangnya warna merah. Alkohol
yangterdapat di dalam KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil
hidrolisaagar mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun.
Alat & bahan :
§ Alat :
- Erlenmeyer 300ml
- Pipet volume 25ml
- Buret asah 50ml
- Pendingin tegak
- Penangas air
- Gelas ukur 100ml
- corong
- pengaduk
- labu ukur 100 ml
- botol timbang
§ Bahan :
- Minyak goreng (sampel)
- KOH-Alkohol 0,5N
- HCL 0,5N
- Indicator PP
cara Kerja :
- Ditimbang 2 gram sampel minyak goreng ke dalam Erlenmeyer 300ml
- Ditambahkan 25ml KOH-Alkohol
- Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak
- Di didihkan diatas penangas air selama ±30 menit
- Di dinginkan dan dititar dengan HCl 0,016 N dengan PP sebagai indicator (a ml)
- Blanko dikerjakan seperti pada contoh diatas (b ml)
Pengamatan :
- Bobot sampel (minyak goreng) : 2,0276 gram
- volume penitar (HCl 0,016 N) (a) : 25,00 mL
- volume blanko (KOH alkohol) (b) : 24,9 mL
- warna larutan sebelum penambahan indikator (pp) : tidak berwarna
- warna larutan sesudah penambahan indikator : merah muda
- warna larutan sesudah dititrasi : tak berwarna
Perhitungan :
Kadar = (b - a) mL x N (HCl) x 56 x 100 %
gram sampel
= (24,9 - 25,00)mL X 0,4730 mEq/mL X 56 mg/mEq
2,0276 g
= -0,1 x 0,4730 x 56
2,0276
= -1,30 mg/g
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas (bilangan penyabunan) dalam sampel minyak goreng adalah -1,30 mg/g
Daftar Pustaka