LAPORAN LENGKAP
NAMA : Andriawan ariski
NIS : 124777
KELAS/KLMPK :
III.A / A1.1
TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014
JUDUL : ”KADAR AIR DALAM MINYAK CARA XYLOL ”
TUJUAN : Untuk mengetahui kadar air
dalam minyak goring dengan menggunakan metode xylol
DASAR PRINSIP : Metode penyulingan dengan pelarut yang tidak dapat dicampur,atau
lebih dikenal dengan metode Xylol (ksilena). Sampel yang mengandung air akan
menguap. Pada metode tersebut menggunakan alat “aufhauser” atau alat penerima
bitwell atau stirling,dilengkapi dengan labu dan pendingin liebig Ksilena
mempunyai titik didih lebih besar dari pada air sehingga bila dipanaskan air
yang lebih dahulu menguap.
REAKSI :-
LANDASAN TEORI :
Air
adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O:
satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada
satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100
kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarutyang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak
zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Molekul
air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya
arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas
H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain
terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta
mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi
sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara
dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
Air
adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut
sebagai zat-zat “hidrofilik” (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah
tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat
“hidrofobik” (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat
tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya
intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak
mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat
tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Air
menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan
elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial
positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen
bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom
oksigen) memiliki lebih “kekuatan tarik” pada elektron-elektron yang dimiliki
bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga
berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah
di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di
sekitar kedua atom hidrogen.Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan
oleh sifat alami kepolarannya.
Air
memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat
kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air
ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan
(non-soluble); air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas
sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat
membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara
gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar
molekul air.
Dalam
sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan
permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang
memiliki ketertarikan kuat terhadap air.
Ada beberapa
metode untuk menentukan kadar air, di antaranya sebagai berikut:
1. Metode
Pemanasan Langsung
penetapan
ini relative sederhana yaitu contoh yang telah ditimbang atau diketahui
bobotnya dipanaskan dalam suatu pengering listrik (oven) sampai bobit tetap,
dengan tekanan 1 atm.
2. Metode
Penyulingan dengan Pelarut yang tidak dapat Campu
Lebih
dikenal dengan metode xylol (ksilena). Penetapan ini sangat penting terutama
yang mengandung air dan minyak terbang (volatile oils) yang keduanya dapat
mengauap. Penetapan ini dipakai alat ”aufhauser” atau alat penerima bitwell dan
stirling, dilengkapai dengan labu dan pendingin liebig. Ksilena mempunya titik
didih > titik didih air sehingga bila dipanaskan maka air yang dahulu
menguap. Bobot jenis ksilena lebih rendah dari bobot jenis air dan keduanya
tidak dapat bercampur,sehingga air akan terletak dibagian bawah alat penerima
bitwell dan dapat dibaca berapa volumenya.
3. Metode
Pengering Vacum
Dilakukan
untuk menetapkan kadar air dalam contoh yang akan terurai kalau dipanasskan
pada suhu 100o-105oC
4. Metode Asam
Sulfat
Metode
ini diuapkan terhadap zat-zat yang peka terhadap panas, proses ini relatif
memerlukan waktu yang lama. Sampel didalam eksikator vacum dikeringkan dengan
asam sulfat pekat.
5. Metode Karl
Fischer
Didasarkan
atas reduksi Yod oleh belerangdioksida (SO2) dalam air dan basa yaitu piridin
dengan memakai pereaksi Fischer yang terdiri dari larutan Yod, belerang
dioksida dan piridin dalam methanol anhydrous.
Bobot
air dapat diketahui dengan menganggap bobot jenis air : 1 g/mL. bila bahan yang
ditetapkan dengan cara ini mengeluarkan busa pada waktu dipanaskan (didihkan)
maka ksilena tadi dibubuhi minyak paraffin atau paraffin padat.
Analisa
Kadar Air dengan Metode Destilasi (Thermovolumetri). Prinsip penentuan kadar
air dengan cara destilasi ini adalah menguapkan air dengan bantuan cairan
kimia. Zat kimia yang di gunakan tidak sembarang tetapi zat kimia yang memenuhi
syarat-syarat berikut ini, yaitu:
Syarat zat
kimia untuk analisa kadar air Metode Destilasi
v Zat
kimia tersebut harus mempunyai titik didih lebih tinggi dari air,
v Zat
kimia tersebut tidak dapat bercampur dengan air,
v Zat
kimia tersebut harus mempunyai berat jenis lebih rendah dari air.
Berdasarkan
syarat-syarat yang tersebut diatas, setidaknya ada 5 jenis zat kimia yang bisa
di gunakan dalam analisa kadar air dengan metode Thermovolumetri. Zat kimia
tersebut antara lain: Touluena, Xylen, Benzen, Tetrakhlorethilen dan Xylol.
KSILENA/XYLOL
Sebuah
ksilena (dari ξύλο Yunani, xylo, "kayu") adalah hidrokarbon aromatik
yang terdiri dari cincin benzena dengan dua substituen metil. Tiga xilena
isomer masing-masing memiliki rumus molekul C8H10, meskipun lebih informatif
rumus semi-struktural C6H4 (CH3) 2 juga digunakan umumnya. Para xilena adalah
petrokimia utama, diproduksi oleh katalitik reformasi dan juga oleh karbonisasi
batubara dalam pembuatan bahan bakar kokas. Mewakili sekitar 0,5-1% dari minyak
mentah (tergantung pada sumber), xilena ditemukan dalam jumlah kecil dalam
bahan bakar bensin dan pesawat. Xilena terutama diproduksi sebagai bagian dari
aromatik BTX (benzene, toluene dan xilena) diekstrak dari produk catalytic
reforming dikenal sebagai "reformate". Campuran adalah, cairan tidak
berwarna sedikit berminyak biasa ditemui sebagai pelarut. Itu bernama pada
tahun 1851, yang telah ditemukan sebagai konstituen dari tar kayu. Beberapa
juta ton diproduksi setiap tahunnya. Pada tahun 2011, sebuah konsorsium global
mulai pembangunan salah satu dunia tanaman xilena terbesar di Singapura
ALAT DAN BAHAN :
·
ALAT :
1. Gelas piala 100
ml
2. Pengaduk
3. Aufhauser
4. Hotplate
5. Labu destilasi
·
BAHAN :
1. Minyak goreng
2. Xylol
CARA KERJA :
1. Ditimbang ± 20
gram sampel dalam gelas piala 100 ml.
2. Dilarutkan
dengan pelarut Xylol
3. Dimasukkan kedalam labu destilasi
4. Diblas botol
timbang dengan pelarut Xylol hingga bersih
5. Ditambahkan Xylol sampai setengah dari isi
labu destilasi
6. Kemudian dimasukkan batu didih kedalam labu
destilasi
7. Lalu
disambungkan dengan alat aufhauser
8. Disulingkan diatas hot plate selama ± 1 jam
9. Setelah cukup 1
jam hot plate dimatikan dan alat aufhauser dibiarkan dingin.
10. Lalu diangkat alat aufhauser beserta labunya
11. Kemudian dibaca jumlah air
DATA
PENIMBANGAN :
·
Bobot sampel (minyak goreng) = 20,0094 g
·
Ml air = 0,1
ml
PERHITUNGAN :
%Air = ml air x ∫ / g sampel x 100%
= 0,1 ml x 1 gml-1/
20,0094 g x 100%
= 0,49%
KESIMPULAN :
Jadi dari hasil perhitungan diatas
didapatkan bahwa kadar air dalam minyak goreng dengan menggunakan metode xylol
adalah 0,49%
DAFTAR PUSTAKA
pengolahanpangan.blogspot.com/2014/02/analisa-kadar-air-dengan-metode_12.html?m=1
smakmakassar3a11.blogspot.com/2014/10/penentuan-kadar-air-cara-xylol.html?m=1