Senin, 22 September 2014

BILANGAN PENYABUNAN


JUDUL :  BILANGAN PENYABUNAN
                                               LAPORAN LENGKAP


NAMA                         : ANDRIAWAN ARISKI
NIS                              : 124777
KELAS/KELOMPOK  : III.A / A.1.1
TANGGAL                  : 02 septermber 2014
TUJUAN                     : ·· Mengetahui definisi Bilangan Penyabunan
          · Mengetahui prosedur kerja penetapan Bilangan                   Penyabunan
          · Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan
          ·Mengetahui reaksi yang terjadi
          · Mengetahui bilangan penyabunan dalam sampel 
             minyak goreng.


DASAR PRINSIP         :Contoh minyak goreng di sabunkan dengan KOH-Alkohol                             berlebih. Kelebihan KOH di titar dengan HCl menggunakan Indikator PP.

LANDASAN TEORI :
 

Angka penyabunan minyak dan lemak


Penentuan Bilangan Penyabunan Minyak/Lemak
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
            Dalam penetapan bilangan penyabunan, miasalnya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH , yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung dengan buret atau pipet.
            Besarnya jumlah ion yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap yang terdapat pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengantingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan
Untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak  disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi denngan satu molekul minyak atua lemak, larutan alkali yang tinggi ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
            Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh sam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak ( Herina, 2002)
Rumus:
            Angka penyabunan
Penentuan bilangan penyabunan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan KOH alkoholis 0,5 N
Ditimbang 6 gram tablet KOH murni, dilarutkan dengan etanol 95% sampai volume
250 ml. Larutan itu dibiarkan semalam dalam botol tertutup. Kemudian disaring
dan distandarisasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator pp.
2. Standarisasi KOH alkoholis 0,5
Diambil 10 ml KOH alkoholis 0,5 N yang telah dibuat menggunakan pipet ukur,
masukkan dalam erlenmeyer. Titrasi menggunakan HCl 0,5 N menggunakan
indikator pp. Titrasi dilakukan tiga kali (triplo).
3. Penentuan angka penyabunan
Timbang 0,5 – 1,0 gram minyak/lemak, masukkan dalam labu alas bulat volume
100 ml Tambahkan 50 ml larutan KOH alkoholis 0,5 N yang sudah distandarisasi.
Kemudian direfluk dengan pemanas sampai larutan menjadi jernih ( + 1,5 – 2 jam).
Setelah refluk selesai dinginkan dan encerkan sampai 250 ml. Diambil 25 ml
larutan hasil pengenceran, titrasi menggunakan HCl 0,1 N menggunakan indikator
pp. Titrasi dilakukan tiga kali.

                                                                         Angka Penyabunan

              Angka penyabunan atau bilangan penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atauminyak.Angka penyabunan dapat digunakan untuk menentukan berat molekulminyak dan lemak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C  pendek  berarti  mempunyai  berta molekul  relatif  kecil  akan mempunyai  angka penyabunan  yang besar  dan  sebaliknya minyak dengan berat molekul besarmempunyai angka penyabunan relatif kecil.Cara menentukan angka penyabunan adalah sebagai berikut : minyak ditimbang seberat kurang lebih 5 gram dalam erlenmeyer. Kemudian ditambahkan sebanyak 50 ml KOH 0,5 N alkoholik. Sesudah ditutup dengan pendinginselanjutnya didihkan sampai minyak tersabunkan secara sempurna ditandaidengan tidak telihat butir-butir lemak atau minyak dalam larutan. Setelahdidinginkan kemudian dititrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator PP.Tititk akhir titrasi ditandai dengan tepat hilangnya warna merah. Alkohol yangterdapat di dalam KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisaagar mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun.

Alat & bahan :
§  Alat :
-          Erlenmeyer 300ml
-          Pipet volume 25ml
-          Buret asah 50ml
-          Pendingin tegak
-          Penangas air
-          Gelas ukur 100ml
-          corong
-          pengaduk
-          labu ukur 100 ml
-          botol timbang
§  Bahan :
-          Minyak goreng (sampel)
-          KOH-Alkohol 0,5N
-          HCL 0,5N
-          Indicator PP

cara Kerja :
-  Ditimbang 2 gram sampel minyak goreng ke dalam Erlenmeyer 300ml
- Ditambahkan 25ml KOH-Alkohol 
- Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak
- Di didihkan diatas penangas air selama ±30 menit
- Di dinginkan dan dititar dengan HCl 0,016 N dengan PP sebagai indicator (a ml)
- Blanko dikerjakan seperti pada contoh diatas (b ml)

Pengamatan :
  • Bobot sampel (minyak goreng)                                      : 2,0276 gram
  • volume penitar (HCl 0,016 N)  (a)                                  :  25,00 mL
  • volume blanko (KOH alkohol)  (b)                                  : 24,9 mL    
  • warna larutan sebelum penambahan indikator (pp)         : tidak berwarna
  • warna larutan sesudah penambahan indikator                : merah muda
  • warna larutan sesudah dititrasi                                     : tak berwarna

Perhitungan :

                      Kadar =  (b - a) mL x N (HCl)  x 56     x  100 %
                                           gram sampel  

                                 =  (24,9 - 25,00)mL X 0,4730 mEq/mL X 56 mg/mEq  
                                                    2,0276 g
                                 =  -0,1 x 0,4730 x 56
                                              2,0276
                                 = -1,30 mg/g

Kesimpulan  : 
                                Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas (bilangan penyabunan) dalam sampel minyak goreng adalah -1,30 mg/g


Daftar Pustaka




Senin, 15 September 2014

BILANGAN ASAM (KADAR ASAM LEMAK BEBAS)

                                              BILANGAN ASAM (KADAR ASAM LEMAK BEBAS)

LAPORAN LENGKAP

NAMA                         : ANDRIAWAN ARISKI
NIS                              : 124777
KELAS/KELOMPOK  : III.A / A.1.1
TANGGAL                  : 02 septermber 2014
TUJUAN                     : Untuk mengetahui kadar asam lemak pada sebuah sampel
DASAR PRINSIP         :
      Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campur anasam lemak . Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak ataul emak. Bilangan asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar pula, yang berasal dari hidrolisa minyak atau lemak, ataupun karena proses pengolahan yang kurangbaik. Makin tinggi bilangan asam, maka makin rendah kualitasnya.

LANDASAN TEORI   :          
                                                  “ KADAR ASAM LEMAK BEBAS”

                                              Asam lemak bebas
            Asam lemak adalah asam organik yang terdiri dari rantai hidrokarbon lurus yang salah satu ujungnya memiliki gugus karboksil (COOH) dan ujung satunya lagi mengandung gugu metil (CH3). Asam lemak memilki panjang rantai yang berbeda-beda ada yang terdiri dari 6 atom karbon biasanya disebut rantai pendek, ada yang terdiri dari 12 aton karbon yang dikenal dengan rantai sedang, dan yang terdiri dari 18 lebih atom karbon disebut rantai panjang. Dan hampir semua jenis lemak hewani dan nabati termasuk dalam asam lemak rantai panjang.
           Secara umum kita juga sering mendengan asam lemak jenuh, yang termasuk jenis asam lemak yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, bahkan sebaiknya konsumsinya dihindari. asam lemak jenuh adalah jenis asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang semua rantainya mengikat hidrogen. kita juga mengenal asam lemak tidak jenuh, yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap di dalamnya. jika hanya memiliki satu ikatan rangkap disebut ikatan rangkap tidak jenuh tunggal, dan jika memiliki dua ikatan rangkap disebut asam lemak rantai ganda.
di bawah ini adalah klasifikasi asam lemak dan sumbernya.
asam lemak

Jenis asam lemak tidak jenuh ganda seperti linoleat dapat dibentuk dalam tubuh dengan bentukan awal asam lemak arakidonat, dan EPA dan DHA dapat dibentuk juga dalam tubuh dengan berasal dari asam lemak linoleat. Meskipun demikian asam lemak ini termasuk jenis asam lemak esensial sebab dasarnya harus berasal dari sumber makanan.
                                Minyak goreng
        Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagungkedelai, dan kanola
          Kerusakan
Faktor yang memengaruhi ketahanan
  • oksigen dan ikatan rangkap-->Semakin banyak ikatan rangkap dan oksigen yang terkandung maka minyak akan semakin cepat teroksidasi.
  • suhu --> Suhu yang semakin tinggi juga akan mempercepat proses oksidasi.
  • Cahaya dan ion logam --> berperan sebagai katalis yang mempercepat proses oksidasi.
  • antioksidan --> membuat minyak lebih tahan terhadap oksidasi.


Minyak goreng biasanya bisa digunakan hingga 3 - 4 kali penggorengan. Jika digunakan berulang kali, minyak akan berubah warna.
         Saat penggorengan dilakukan, ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak tak jenuh akan putus membentuk asam lemak jenuh. Minyak yang baik adalah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak jenuhnya.
          Setelah penggorengan berkali-kali, asam lemak yang terkandung dalam minyak akan semakin jenuh. Dengan demikian minyak tersebut dapat dikatakan telah rusak atau dapat disebut minyak jelantah. Penggunaan minyak berkali-kali akan membuat ikatan rangkap minyak teroksidasi membentuk gugus peroksida dan monomer siklik, minyak yang seperti ini dikatakan telah rusak dan berbahaya bagi kesehatan. Suhu yang semakin tinggi dan semakin lama pemanasan, kadar asam lemak jenuh akan semakin naik. Minyak nabatidengan kadar asam lemak jenuh yang tinggi akan mengakibatkan makanan yang digoreng menjadi berbahaya bagi kesehatan.
           Selain karena penggorengan berkali-kali, minyak dapat menjadi rusak karena penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu sehingga ikatan trigliserida pecah menjadigliserol dan asam lemak bebas.


Alat dan bahan :
     Alat 
    •  labu ukur
    • gelas piala
    • pengaduk
    • labu semprot
    • buret
    • gelas ukur
    • corong
    • botol timbang
    • neraca
    • spatula
    • pipet tetes
    • pipet volum
    • pipet skala     
    • pendingin tegak
    • erlenmeyer 250 mL
  Bahan :
  •  Alkohol  netral 
  • NaOH 0,7331 N
  • minyak goreng


Pengamatan :
    • Bobot sampel (minyak goreng)                                              : 5,0073 gram
    • volume penitar (NaOH 0.0974)                                             :  0,6 mL
    • warna larutan sebelum penambahan indikator (pp)               : tak berwarna
    • warna larutan sesudah penambahan indikator                       : tak berwarna
    • warna larutan sesudah dititrasi                                               : Merah muda

Perhitungan :

   Kadar asam lemak =  mL x N (NaOH)  x 200     x  100 %
                                           gram sampel  

                                 = 0.6 mL X 0.7331 mEq/mL X 200 mg/mEq   x  100 %
                                                    5007,3 mg
                                 =  8797,2 
                                     5007,3
                                 = 1,75 %

Kesimpulan  : 
                                Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas dalam sampel minyak goreng adalah 1,75 %